seo.or.id – sebagai legend Brand dari indonesia, yang telah bertahan puluhan tahun lamanya dari generasi pertama hingga mencapai genersai ke tiga , maka brand brand ini layak mendapatkan apresiasi dan juga patutu kita lihat startegy markting dan brandingnya
artikel ini akan diupdate berkala untuk memberikan ulasan brand legend indonesia ini
Brand Bakoel Koffie
Kebiasaan mengopi baik di waktu pagi maupun malam memang sudah menjadi rutinitas yang dilakukan oleh setiap individu terutama orang Indonesia. Kegiatan mengopi ini terkadang dilakukan bukan dengan maksud untuk hanya sekedar menyantap segelas kopi saja, akan tetapi sekaligus menghabiskan waktu bersama dengan kerabat atau orang yang dicintai.
Bahkan sudah banyak yang menjadikan kebiasaan mengopi ini sebagai gaya hidup yang mengakar serta setidaknya pernah dilakukan sekali dalam seumur hidup. Di jaman perkembangan era sekarang ini sudah sangat banyak bertebaran warung kopi di berbagai belahan sudut kota, wilayah, bahkan hingga ke daerah pelosok sekalipun.
Dari banyaknya warung kopi ini, bakoel koffie menjadi satu warung kopi tertua yang ada di Indonesia dengan sejarah yang disimpannya. Asal usul dari seorang imigran asal China Selatan tepatnya di daerah Guangdong yang bernama Liauw Tek Soen yang dulunya pernah mendirikan warung makan atau dikenal dengan warung nasi bersama dengan istrinya yang merupakan warga negara asli Indonesia.
Dahulu warung ini diberi nama warung tinggi yang mereka juga menyediakan kopi yang khusus dibuat oleh Liauw, bahkan banyak pengunjung yang lebih menyukai hidangan kopi daripada nasi saat berkunjung ke Warung Tinggi ini. Lokasi bakoel koffie ini berada di jalan Hayam Wuruk yang dulunya dikenal dengan nama Molenvliet Oost.
Perjalanan Bisnis Bakoel Koffie Yang Tidak Terduga
Dulu nya saat Liauw hendak membuat hidangan kopi, ia mendapatkan biji kopi yang dibeli dari seorang wanita yang biasanya membawa kopi yang dijualnya dengan bakul. Saat hendak memanggang kopi, ia menggunakan kayu bakar yang kemudian saat sudah jadi ia hidangkan untuk para tamu yang datang ke warung nya.
Lama kelamaan saat ia merasa bahwa hidangan kopi yang diberikannya itu mendapatkan respon positif dari pengunjung, ia memutuskan untuk mendirikan pabrik kopi pertama yang hadir di sekitar wilayah tersebut dan kemudian diberi nama Tek Soen Hoo. Setelah dua tahun lamanya bisnis bakoel koffie ini berjalan, kemudian ia menyerahkan usaha tersebut ke anaknya, Liauw Tek Siong.
Karena menjadi satu-satu nya bisnis kopi yang ada pada saat itu, sehingga bisnis ini menjadi langka dan sulit untuk ditemukan. Sehingga ia memutuskan untuk mengekspor bubuk kopi ini ke negara Belanda karena adanya pelanggan yang memesan campuran biji robusta dan arabika.
Di usianya yang menginjak 60 tahun, Tek Soen Hoo sebagai anak dari Liauw memiliki usaha yang sudah sangat berkemabang hingga sudah mengembangkan metode memanggang biji kopi dengan rotating drum namun masih tetap menggunakan kayu bakar. Sehingga pada ulang tahunnya ia merayakan dengan memberikan makanan hidangan enak kepada pengunjung dan bebas meminum kopi seberapa banyak yang diinginkan.
Bisnis Turun Temurun Yang Semakin Berkembang
Setelah diturunkan langsung kepada anaknya Liauw, bisnis bakoel koffie ini kemudian diteruskan kepada anaknya Wudjan Widjaja yaitu Darmawan Widjadja yang bersama ketiga saudaranya mengelola bisnis ini. Pada tahun 1970 mereka berhasil mengekspor biji kopi ini ke negeri Sakura, Jepang dan dua tahun setelahnya pada 1972 adanya inovasi produk pada bentuk kemasan yang berubah dari kertas coklat menjadi alumunium foil.
Hingga mencapai usia nya ke 100 tahun pun ternyata bisnis ini masih eksis dan diterima dengan respon baik oleh para pengunjung setianya, untuk merayakan ulang tahun ke 100 diselenggarakan perayaan di Gelora Senayan, Jakarta Pusat. Nama usaha ini berubah menjadi bakoel koffie saat diubah oleh anak Darmawan yang bernama Syenny dan Hendra dengan logo khas nya wanita berkain sarun membawa bakul bambu di kepalanya.
Perjalanan yang dilewati oleh Syenny dan Hendra tidaklah semudah yang dijalankan oleh penerus terdahulu, mereka harus menyiapkan proposal, membuat riset, bussiness plan, hingga meyakinkan ayah mereka untuk mendapatkan persetujuan mengganti nama usaha atau bisnis yang sudah ratusan tahun diwariskan. Mengandalkan kesuksesan dan nama baik dari usaha, akhirnya usaha atau bisnis bakoel koffie ini membuka hingga delapan gerai yang lokasinya semua di Jakarta.
Investornya sendiri berasal dari keluarga besar dan juga melibatkan keluarga luar dan luar negeri. Lama-kelamaan karena berbagai macam alasan, dari jumlahnya delapan gerai akhirnya gerai bakoel koffie ini menjadi hanya dua saja yaitu Bakoel Koffie Bintaro dan Bakoel Koffie Cikini yang sepenuhnya milik keluarga.
Tips Bakoel Koffie Selalu Ramai Pengunjung Meski Sudah Puluhan Tahun Beroperasi
Saat warung kopi ini sudah berubah nama menjadi bakoel koffie, memang sudah berada di pengawasan atau pengelolaan oleh Syenny. Tidak terasa sudah 15 tahun eksis dan dikenal sebagai bisnis warung kopi yang sukses oleh para pengunjung, bakoel koffie ternyata tidak tahu secara pasti berapa banyak atau ton kopi yang terjual setiap bulannya.
Ia sendiri mengaku tidak pernah menerima gaji alias berperan sebagai “labour of love” karena mengaku jika hanya fokus menghitung ia tidak akan pernah merasa puas dan bisa kehilangan jiwa dalam menjalankan bisnis. Syenny sangat memfokuskan besaran gaji karyawan yang harus dibayar, menyediakan vitamin untuk para karyawan, hingga membantu karyawan yang mengalami kesulitan.
Seperti salah satu contoh pada waktu itu ada karyawan yang motornya dicuri, maka pihak perusahaan bersedia memberikan uang pinjaman kepada pegawai tersebut hingga membayar secara cicilan. Ia mengaku begitu lah cara yang bisa diterapkan agar bisnis nya ini berbeda dengan warung kopi orang lain sehingga tidak bisa dicontoh.
BRAND Kecap Cap Orang Jual Sate
Untuk membuat makanan lebih terasa dan memiliki variasi lainnya, di Indonesia bahan pendukung makanan yang paling laku dan wajib ada di setiap dapur setiap individunya ada kecap baik itu kecap asin maupun manis. Dalam dunia kuliner Indonesia khususnya memang peranan kecap ini tidak bisa lepas begitu saja, setiap makanan yang tidak menambahkan kecap rasanya seolah akan hambar dan tidak memiliki khas.
Sudah tidak bisa dihitung lagi berapa banyaknya jenis makanan yang sudah menjadikan kecap ini menjadi item penting. Karena keberadaan inilah membuat anda yang mungkin hendak mendirikan usaha atau bisnis kecap akan dipastikan memiliki peluang besar untuk kesuksesan dan menembus pasar yang luas sama dengan bisnis kecap yang ada sebelumnya.
Meski untuk tingkat persaingan bisnis kecap ini terbilang cukup padat, namun tidak ada salahnya anda berinovasi untuk bisnis baru dengan menyesuaikan kebutuhan pasar dan akhirnya bisa mencapai kesuksesan sama dengan bisnis lainnya. Namun jika anda hendak menjalankan bisnis yang nantinya sama dengan yang sudah terlebih dahulu dijalankan oleh orang sebelumnya, maka untuk mencapai tingkat kesuksesan pasti lebih sulit.
Hal yang dibutuhkan oleh setiap pebisnis dan perusahaan dalam menjalankan usahanya memang harus memiliki sisi berbeda dan unik untuk memiliki ciri khas usaha anda dengan yang sudah ada. Maka dari itu, menghasilkan inovasi dan sesuatu yang baru memang menjadi tantangan yang sulit untuk diperoleh setiap pebisnis terlebih bagi yang baru.
Sejarah Berdiri Kecap Pertama Kali di Dunia
Meski kita banyak menemukan kecap dengan berbagai macam merek dan jenis di Indonesia, ternyata keberadaan kecap ini sudah lebih dahulu ada di negara lain. Pada abad ketiga, kecap pertama kali ada dan ditemukan di jazirah Tiongkok.
Namun pada tahun 1633, ada pendapat menurut Shurtleff dan Aoyagi ada nya catatan tentang dokumentasi kecap pertama kali ditemukan dalam bahasa Belanda sehingga disimpulkan bahwa negara yang pertama kali yang menemukan kecap memang dari Belanda. Untuk kecap ala nusantara, menurut beberapa sejarah ditemukan di dunia Barat pada tahun 1680.
Kecap mulai diperdagangkan pertama kalipada tahun 1737 oleh serikat dagang hindia belanda yang membawa kecap untuk dijual di Batavia. Hingga beredar sampai ke negara Indonesia kini memiliki sebanyak 339 pabrik kecap menurut data tahun 1995.
Sehingga perkembangan nya masih dipantau hingga tahun 2015 sejumlah 94 perusahaan bisnis kecap yang sudah mencapai skala menengah besar sudah beroperasi dengan baik dan mendapatkan respon yang sangat baik di mata konsumen. Meski banyaknya merek kecap yang beredar di pasaran, pasti anda memiliki merek khusus yang menjadi favorit juga sesuai dengan lidah anda pastinya.
Sejarah Lahirnya Kecap Cap Orang Jual Sate
Pada 128 tahun yang lalu atau kiranya sudah dihitung 1 abad lebih, seorang lelaki bernama Ong Tjien mendirikan perusahaan kecap yang tepatnya di Probolinggo, Jawa Timur. Sebelum berubah nama menjadi bisnis kecap cap orang jual sate, dulunya bisnis kecap ini dikenal dengan nama Bintang Bidadari.
Lokasi yang awalnya pun berada di Probolinggo, akhirnya pindah ke Jalan Sudirman yang akhirnya dikelola secara tetap oleh pemiliknya yang diwariskan hingga ke anak cucu. Setelah dijalankan oleh anak nya yang bernama Ong Tijen Boen setelah lima tahun, bisnis kecap ini kemudian memiliki dua merek yakni Cap Macan dan Bintan Bidadari.
Seiring berjalan nya waktu, bisnis kecap ini kemudian beralih ke tangan Nyoo Tjing Hien sehingga merek nya dengan resmi diganti Kecap Cap Orang Jual Sate dan mulai diperkenalkan ke pasar dengan lebih luas. Untuk status usaha nya pun kemudian berhasil berubah menjadi PT (Perseroan Terbatas) yang dikenal dengan nama PT Pusaka Sumber Jaya.
Untuk meluaskan bisnis dan perusahaan, bisnis kecap ini kemudian pada tahun 1991 diaseo.or.id/l alih oleh PT Aneka Food hingga saat ini yang dikenal oleh masyarakat Probolinggo sebagai salah satu produk kecap yang menjadi bumbu wajib yang harus dimiliki untuk memasak. Rasa dan tekstur kecao ini sangat terkenal bagus, tidak terlalu kental seperti kecap pada umumnya namun lebih ke encer yang membuat banyak orang mengenal nya sebagai salah satu rahasia manis yang unik dan berbeda dari kecap lain yang kita temukan di pasar.
BRAND Jamu Iboe
Di Indonesia tidak ada orang yang tidak mengenal istilah jamu atau bisnis jamu iboe tidak pernah sama sekali mengkonsumsi minuman yang katanya racikan bahan-bahan herbal yang memiliki banyak khasiat untuk tubuh. Jamu memiliki jenis dan produk yang berbeda setiap kemasannya sehingga khasiat yang diberikan pun pasti berbeda-beda.
Ada jamu yang diracik untuk menyembuhkan penyakit tertentu, jamu untuk kesehatan dan menguatkan stamina agar lebih semangat untuk beraktivitas, dan ada pula jamu khusus hanya untuk minuman sehari-hari saja. Karena banyaknya manfaat yang dirasakan, membuat usaha jamu di Indonesia seolah memiliki pasar yang luas untuk dijalankan.
Salah satu usaha bidang jamu yang kini sudah mulai membesar namanya ada bisnis jamu iboe yang sudah berdiri sejak tahun 1910 seorang ibu bernama Tan Swan Nio dan seorang anak Siem Tjiong Nio. Meski banyak orang yang memandang bisnis ini sebagai bisnis yang mustahil untuk berhasil alias dipandang sebelah mata, namun hal ini tidak menggoyangkan Tan untuk tetap mengembangkan bisnis ini.
Buktinya keberhasilan bisnis jamu ini sudah berjalan waktu satu abad yang kini lebih dari 100 tahun lamanya berkiprah dan menghasilkan perkembangan yang besar dalam industri jamu di Indonesia. Meski terlihat begitu sederhana seolah berjalan dengan sangat mulus, ternyata banyak lika-liku yang dilewati sebelum mencapai titik terpuncak dan kesuksesan yang dijalani saat ini.
Perjalanan Bisnis Jamu Iboe Hingga Mencapai Titik Paling Atas
Sebuah bisnis tidak hanya membutuhkan konsistensi dalam menjalankan bisnisnya, akan tetapi berbagai macam inovasi produk atau pengembangan eksternal perusahaan juga harus menjadi perhatian penting. Usaha jamu iboe ini sudah menerapkan berbagai inovasi produk, perbaikan yang berkelanjutan, hingga adaptasi dengan berbagai referensi untuk usaha yang sejenis lainnya.
Karena jika suatu produk hanya tidak adanya perubahan baik dari aspek pemasaran maupun internal usaha, maka lama-kelamaan akan dipastikan kalah saing dengan pesaingnya. Karena jaman terus berkembang sehingga pihak perusahaan harus menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Pihak perusahaan atau bisnis jamu iboe ini terus konsisten dalam mengelola perusahaan bersama dengan para karyawannya, sehingga hasil yang diperoleh saat ini menjadi bukti dari usaha yang dijalankannya. Usaha yang kini sudah menjadi PT Jamu Iboe Jaya ini membocorkan kunci atau tips yang bisa diterapkan agar usaha yang dijalankan bisa menjadi sukses yakni produksi, promosi, dan pemasaran yang harus dilakukan secara inovatif, fokus, konsisten, dan kreatif.
Karena berperan sebagai salah satu produsen yang fokus menciptakan produk yang berkualitas, pihak nya sangat memfokuskan pada pemilihan dan penjagaan mutu untuk hasil produksi jamu tersebut. Selama lebih dari seratus tahun belakang, hal ini lah yang menjadi fokus mereka sehingga lahir lah produk jamu yang memiliki kualitas dan standard tinggi sehingga aman untuk dikonsumsi oleh siapa saja.
Menyesuaikan Inovasi Produk Dengan Perkembangan Era
Untuk usaha yang memang terbilang hanya mampu menyaingi pasar lokal memang menjadi tantangan tersendiri bagi pihak jamu iboe dalam berusaha untuk terus bisa beradaptasi dari era ke era maupun dari generasi ke generasi. Terus mengawasi dan mengetahui apa saja perubahan yang terjadi di masyarakat memang menjadi hal penting yang harus diketahui sehingga nantinya proses produksi pada bisnis tersebut bisa disesuaikan.
Di awal tahun 2011 lalu, jamu iboe ini mengembangkan konsep usahanya menjadi konsep counter atau kios jamu bar, dengan istilah lain juga dikenal dengan nama Iboe Herbal Bar. Bar ini hadir di beberapa titik dan tempat umum seperti mall, foodcourt, hingga tempat wisata sebagai langkah penerapan regenarasi konsumen.
Jika dulunya packaging dari produk jamu ini cukup simple dan sederhana, sekarang sudah diproduksi dengan tampilan yang jauh lebih modern dan berhasil menjadi channel distribusi baru. Proses pemasaran pun lebih menekankan komunikasi dengan konsumen terutama para pelanggan tetap agar semakin tertarik dengan produk jamu iboe ini.
Tampilan Menarik dan Variasi Rasa Jamu Iboe
Saat anda membayangkan jamu yang disajikan pada botol kaca atau gelas plastik, pasti saat melihatnya saja sudah membayangkan rasa pahit dan tidak enak saat nanti meminumnya. Namun hal ini berbeda dengan jamu iboe, karena perkembangan inovasinya kini sudah disajikan dalam bentuk varian range produk yang tetap mementingkan tingkat kesehatan saat dikonsumsi oleh konsumen.
Anda bisa mendapatkan varian rasa jahe, temulawak, rosella, aloe vera, alang-alang, beras kencur, hingga kulit manggis yang terkenal dengan berbagai macam khasiat nya. Selain tersedia untuk solusi berbagai macam kebutuhan orang dewasa, jamu iboe kini juga sudah tersedia untuk produk anak-anak yang diberi nama “Anak Iboe” dengan rasa dan sensasi yang sangat segar saat diminum.
Peluncuran produk ini diharapkan mampu membuat anak muda menjadi tertarik untuk mencoba minuman kesehatan tradisional dengan tingkat risiko buruk yang lebih minim dibandingkan obat kimia yang anda temukan selama ini. Bisnis jamu iboe ini sedang berusaha untuk menemukan lokal partner sebagai distributor yang mampu memasarkan produk jamu ini hingga tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia.
Daripada anda harus meracik sendiri berbagai jenis jamu yang dibutuhkan dan sulitnya mendapatkan bahan baku, akan lebih baik dan praktis jika mengkonsumsi bentuk jamu yang praktis ini. Untuk stock nya pun bisa anda simpan di kulkas, saat ingin dikonsumsi cukup langsung mengaseo.or.id/l apa yang sudah ada tanpa harus menunggu hari besok untuk membeli yang baru.
Minyak Gosok Cap Tawon : Berawal dari Ramuan Keluarga hingga Berujung Bisnis untuk Dalam dan Luar Negeri
Siapa bilang oleh-oleh khas hanya berupa makanan atau benda hias? Obat tradisional pun bisa menjadi okeh-oleh khas, misalnya minyak gosok. Anda pasti tidak asing dengan Minyak Gosok Cap Tawon yang berkhasiat meredakan nyeri, mengobati luka memar, hingga obat penyakit dalam. Salah satu minyak gosok lokal yang terkenal adalah Minyak Gosok Cap Tawon, yang saat ini sudah menjadi oleh-oleh khas Makassar. Banyak yang sudah berlangganan menggunakan Minyak Gosok Cap Tawon untuk pengobatan namun tidak tahu awal mula sejarahnya.
Sebelumnya, jika Anda belum pernah menggunakan Minyak Gosok Cap Tawon, Anda perlu mengetahui kandungan di dalamnya serta khasiatnya untuk pengobatan. Minyak Gosok Cap Tawon adalah hasil dari campuran berbagai bahan herbal alami seperti bawang, cengkeh, daun lada, daun sirih, jahe, kunyit, lengkuas, minyak kayu putih, hingga minyak kelapa. Dengan mencampurkan bahan-bahan alami tersebut, membuat Minyak Gosok Cap Tawon diyakini memiliki berbagai khasiat di antaranya sebagai berikut:
- Mengobati keseleo, pegal-pegal, otot kaku, sakit pinggang dan punggung
- Mempermudah proses penyembuhan luka lebam/bengkak akibat pukulan atau benturan
- Mengobati luka bakar, luka khitan, hingga kulit lecet karena benda tajam
- Meredakan nyeri, sakit kepala, batuk-batuk, gatal karena gigitan serangga, sakit gigi, dan sariawan
- Mengobat berbagai penyakit seperti sakit pada tulang, kulit (bisul, kudis, kurap, panu), mual-mual, diare, rematik, masuk angin, sakit perut, hingga sesak napas
- Melancarkan sirkulasi darah untuk pemijatan/urut.
Minyak Gosok Cap Tawon diproduksi dalam dua jenis, yakni minyak tutup merah dan minyak tutup putih. Khasiatnya sama namun yang membedakan adalah efek rasa panas ketika digunakan. Minyak tutup putih memberikan efek rasa panas yang lebih kuat dibandingkan minyak tutup merah, sehingga lebih cocok untuk pijat keseleo, hingga otot kaku karena pegal.
Tahukah Anda, jika Minyak Gosok Cap Tawon merupakan produk lokal yang bertahan 100 tahun sejak diciptakan? Banyak orang yang menggunakan Minyak Gosok Cap Tawon, namun tidak banyak yang tahu sejarahnya. Minyak Gosok Cap Tawon adalah produk utama sebuah perusahaan bernama PT Tawon Jaya Makassar. Pembuatan minyak gosok yang dianggap sebagai minyak ajaib tersebut, berawal dari kerja keras seorang etnis Tionghoa bernama Lie A Liat, yang ingin membuat ramuan obat herbal untuk keluarganya. Ia juga terinspirasi karena melihat banyaknya warga asing yang singgah di Makassar yang lelah dari perjalanan jauh. Dengan peluang tersebut, ia membuka bisnis obat bernama To Boo Loeng pada 1912. Minyak gosok buatannya pun diberi merk Minyak To Boo Loeng.
Sebelum terkenal, Minyak Gosok Cap Tawon hanya disebarluaskan di Makassar dan sekitarnya. Karena khasiatnya sudah dirasakan banyak orang dari dalam dan luar Sulawesi, Minyak Gosok Cap Tawon semakin menyebar luas hingga ke Jawa. Pada 1984, Minyak Gosok To Boo Loeng diubah namanya menjadi Minyak Gosok Cap Tawon sekaligus mengubah nama perusahaan bisnis obatnya menjadi PT Tawon Jaya Makassar yang kini sudah dikelola oleh tiga generasi Lie A Liat, yaitu Eddy Mattualy.
Dilansir dari berita yang diterbitkan oleh kompas.com, Eddy Mattualy menjadi pewaris sekaligus pengelola bisnis obat turun temurun keluarganya sejak 1977. Banyak anggapan yang menyatakan bahwa sebuah bisnis lokal hanya mampu bertahan hingga generasi kedua. Namun, tidak bagi Eddy. Berbekal ilmu bisnis yang ia dapatkan selama berkuliah dan pengalaman yang diperoleh dari orang tuanya, ia berhasil mengembangkan perusahaan obat lokal tersebut. Selain itu, ia juga sudah dididik untuk turut memperhatikan usaha keluarga oleh orang tuanya sejak berusia enam tahun. Karena pengalaman pengelolaan perusahaan seperti berdagang, mengurus pabrik, hingga bekerja sama dengan kolega bisnis sudah ia dapatkan sejak kecil, tidak sulit baginya untuk mengaseo.or.id/l alih dan menyusun strategi mengembangkan bisnis perusahaan.
Menurut Eddy, label “minyak gosok” yang identik dengan ia dan keluarga, tidak pernah membuatnya merasa diremehkan. Sebaliknya, ia dan keluarganya selalu merasa bangga karena minyak gosok keluarganya bermanfaat untuk mengobati orang lain dan dengan produk lokal berhasil menjadi bagian dari identitas Makassar. Dengan keberhasilannya yang mematahkan asumsi generasi kedua adalah akhir kejayaan bisnis lokal di Indonesia, tidak membuat Eddy berpuas diri dan berhenti mengembangkan usahanya. Kini, ia sudah mempersiapkan anaknya, Yupic Mattualy, generasi keempat pewaris PT Tawon Jaya Makassar. Tentu ia berharap agar perusahaannya, terutama Minyak Gosok Cap Tawon bertahan hingga seratus tahun ke depan dan selamanya.
Seiring waktu, Minyak Gosok Cap Tawon semakin dikenal oleh lebih banyak orang hingga menjadi oleh-oleh obat khas Makassar. Tidak hanya itu, Minyak Gosok Cap Tawon sekarang sudah memiliki pelanggan di luar Indonesia, melalui ekspor produk ke Malaysia, Singapura, Hongkong, Jepang, Taiwan, Inggris, Belanda, hingga Amerika Serikat.
Menyenangkan, bukan, ketika berhasil mempertahankan warisan bisnis keluarga? Sejatinya, tidak ada satupun bisnis bisa menghasilkan kepuasan yang menyenangkan tanpa kerja keras. Anda tidak bisa memberikan pernyataan sembarangan misalnya: “Gampang, ya.. Hanya perlu melanjutkan bisnis yang sudah berhasil”.
Jika Anda ingin meniru jejak Eddy Mattualy, Anda harus tahu bahwa mempertahankan sesuatu sebenarnya lebih sulit daripada memperolehnya. Sederhananya, seperti ketika Anda membeli sebuah televisi. Memang membeli televisi yang bagus, membutuhkan perjuangan yang tidak sedikit. Namun, mempertahankan televisi untuk tetap dalam kondisi bagus lebih sulit lagi. Ketika rusak, Anda perlu tahu cara tepat memperbaikinya. Ketika kotor, Anda harus membersihkannya, dan berbagai masalah lainnya. Begitu pula dengan sebuah bisnis warisan turun temurun dalam sebuah keluarga.
Eddy Mattualy membutuhkan lebih dari pengalaman yang didapatnya dari orang tua. Ia tetap berkuliah bisnis dan berusaha mengembangkan perusahaannya agar lebih maju lagi. Banyak bisnis lokal yang tergerus karena perkembangan zaman dan tidak adanya persiapan. Namun tidak bagi Eddy. Ia tetap berusaha mengembangkan perusahaan dengan turut mengikuti perkembangan zaman. Ia juga tidak hanya mengutamakan keuntungan pribadi, tetapi juga memperhatikan kualitas dan proses kerja pabrik dan karyawannya. Inilah yang menurutnya penting untuk dilakukan dalam menjaga bisnis warisan keluarga.
baca juga Perjalanan Brand Brand Nasional Dan Internasional Di Tahun 2018
Untuk menurunkan warisan bisnis keluarga juga tidak mudah. Bila Anda memiliki bisnis yang ingin Anda wariskan kepada anak Anda, siapkan diri dan anak Anda sedini mungkin. Utama dan pertama, Anda harus mendisiplinkan diri untuk tidak cepat berpuas diri ketika bisnis Anda sudah sukses dan dikenal banyak orang. Anda harus menyiapkan Anda dengan pengetahuan dan pengalaman, contohnya seperti Eddy Mattualy yang sudah mengajak Yupic (anaknya) ke pabrik sejak ia masih duduk di bangku SD.
Meseo.or.id/asakan diri anak Anda untuk turut merasakan proses pengelolaan bisnis keluarga adalah hal penting. Juga tanamkan pada diri Anda dan anak Anda, bahwa kesuksesan yang tidak dijaga, hanya akan menjadi kegagalan di masa mendatang.
Peci M Iming, Produk Legendaris yang Laris Manis
Bagi Anda kaum laki-laki, terutama warga Kota Bandung, pasti sudah mengenal produk lokal Peci M Iming atau Peci Mas Iming. Peci yang khas dengan bordiran waran kuning dan hitam tersebut adalah produk hand made atau buatan tangan.
Dengan menggunakan bantuan mesin untuk menjahit di beberapa bagian, Peci M Iming bisa diproduksi hingga dua puluh buah oleh seorang pekerja setiap harinya. Namun, tahukah Anda jika Peci M Iming merupakan peci yang terkenal sejak 1918? Itu artinya, Peci M Iming sudah menjadi produk lokal legendaris yang sudah bertahan dalam kurun waktu seratus tahun.
Peci, yang biasa disebut kopiah atau songkok, adalah penutup kepala khas Melayu. Kaum laki-laki muslim sering menggunakan peci ketika beribadah, menghadiri sebuah acara penting, atau sekadar digunakan sehari-hari. Di beberapa tempat, bahkan sempat mengidentikkan penggunaan peci sebagai pelengkap wajib busana santri laki-laki. Karena sifat universal tersebut, sebuah peci bisa digunakan oleh siapapun dan di manapun, dari siswa SD hingga pejabat negara.
Di Bandung, hampir tidak ada yang tidak mengenal peci legendaris Peci M Iming. Peci yang sudah menjadi langganan turun temurun tersebut tidak pernah sepi pembeli. Salah satu langganan tetap Peci M Iming adalah Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Dengan popularitas yang tidak terkalahkan, Peci M Iming kini tidak hanya terkenal di Bandung saja. Peci buatan Mas Iming tersebut sudah merambah ke luar Jawa bahkan luar negeri.
Mas Iming adalah seorang warga Bandung asal Pekalongan, lahir di tahun 1888 dan meninggal di tahun 1960. Ia memulai usahanya dengan menjadi tukang pembuat peci setelah menikah dengan anak pemilik hotel di Pasar Baru, Bandung. Daripada meneruskan usaha mertuanya, ia lebih memilih membuka usaha membuat peci. Pengalaman dan pengalamannya membuat peci didapat dari kakak iparnya yang juga berjualan di Pasar Baru, Bandung.
Dengan mengandalkan peralatan sederhana dan keahlian tangannya, Mas Iming berhasil membuat peci berkualitas setelah belajar selama beberapa tahun. Ia mulai menjajakan pecinya di atas meja kayu bekas peti sabun di lahan yang diberi oleh orang tuanya, yaitu di pinggir kawasan Groote Postweg Jalan Raya Timur yang sekarang dikenal dengan Prapatan Lima (Simpang Lima) Bandung pada 1912. Kemudian, karena usahanya semakin berkembang, pada 1930 Mas Iming membangun sebuah rumah untuk sentra produksi dan penjualan peci buatannya.
Kualitas yang terjamin, membuat peci Mas Iming cepat dikenal luas hingga muncul brand Peci M Iming yang bertahan hingga sekarang. Salah satu yang menyebabkan Peci M Iming memiliki kualitas yang sama hingga saat ini, adalah konsep dasar peci (racekan) yang tidak diubah bahan kain keras dan bahan impor lainnya. Karena tahan lama dan awetnya, Peci M Iming sudah menjadi langganan pejabat dan tokoh nasional sejak di zaman Ir. Soekarno.
Meski sudah tiada, usaha Peci M Iming tetap bertahan dan semakin berkembang. Usaha tersebut diwariskan ke dua cucu dari anak perempuannya. Dengan brand lokal yang sudah terkenal, usaha Peci M Iming berhasil dikembangkan. Usaha yang awalnya berskala kecil tersebut kini sudah semakin luas dengan tambahan karyawan.
Peci M Iming memiliki sentra penjualannya sendiri yang kini sudah dikelola oleh generasi keempatnya, yaitu Ella HA Soedja’I, putri bungsu dari cucu pertama Mas Iming, M Hatta Adang Soedja’i. Toko pusat penjualan Peci M Iming berlokasi di Simpang Lima Bandung (Jalan Ahmad Yani). Toko tersebut mudah ditemukan karena berarsitektur bangunan lama yang lebih mencolok daripada toko-toko di sekitarnya. Dengan harga Rp 100.000 – Rp 220.000,-, Peci M Iming bisa memperoleh omzet lima puluh juta per hari setiap bulan Ramadhan.
Jika disimpulkan, berikut adalah keunggulan Peci M Iming yang sudah melegenda di Kota Kembang:
- Produk lokal yang dibuat sejak 1912 oleh warga Bandung
- Dibuat dengan keahlian tangan yang ulet dan teliti atau hand made
- Kualitas terjamin dengan racekan (desain dasar dalam peci) yang tidak berubah sejak dulu dan berbahan baku kain impor yang bermutu
- Harga sesuai dengan kualitas Rp 100.000 – Rp 220.000,- (bisa berubah sewaktu-waktu)
- Tersedia dalam berbagai motif yang khas
- Dengan kualitas yang terpercaya, sudah menjadi langganan banyak orang hingga pejabat
- Sudah merambah hingga ke luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.
Usaha Peci M Iming adalah salah satu bisnis lokal yang mampu bertahan hingga seratus tahun lebih sejak dibuat. Proses dari membangun sebuah usaha lokal memang tidak mudah. Namun, siapa saja bisa meraih kesuksesan tanpa peduli dari mana dan melalui jalan mana ia memulai. Seperti Mas Iming, yang berasal dari keluarga bangsawan dan menantu dari pengusaha perhotelan di Bandung. Meski dari keluarga yang berada dan tidak perlu bersusah payah memulai usaha dari nol, ia tetap memilih jalan usahanya sendiri sesuai dengan minatnya. Ia tidak berpangku tangan atau malas dalam belajar. Enam tahun belajar membuat peci, mungkin waktu yang berlebihan menurut Anda. Namun, hasil dari usaha yang dilandasi dengan kesungguhan memang tidak pernah menipu.
Mas Iming sudah mengajarkan kepada kita melalui Peci M Iming bahwa untuk memulai sebuah usaha, Anda tidak boleh memandang remeh dan harus selalu bersungguh-sungguh. Tida pelru menunggu memiliki modal besar atau ketersediaan peluang, namun belajarlah sesuai dengan keinginan dan minat Anda, lalu ciptakan peluang bisnis Anda sendiri. Jika Anda sudah beeniat dan bertekad, maka kesuksesan akan turut mendatangi Anda.
Selain itu, untuk mempertahanan sebuah bisnis hingga seabad lamanya, bukanlah hal mudah. Bercontoh pada Peci M Iming, kuncinya adalah konsistensi dan inovasi. Sejak pembuatannya hingga saat ini, konsep dasar dan bahan baku Peci M Iming tidak berubah, sehingga kualitasnya tetap terjamin. Inovasi produk pun dilakukan untuk menarik minat pembeli, seperti menciptakan ragam motif baru. Karena dua hal tersebut, pelanggan Peci M Iming tidak pernah berpindah tempat dan bahkan semakin bertambah hingga turun temurun.
Tertarik membeli Peci M Iming khas Bandung? Sekarang Anda tidak harus jauh-jauh ke Kota Bandung untuk mendapatkan Peci M Iming. Anda bisa mencari penjual atau penyedia jasa titip (jastip) pembelian Peci M Iming secara online melalui google dengan kata kunci “Peci M Iming” atau di beberapa market place seperti tokopedia, lazada, hingga bukalapak. Namun, jika Anda ke Bandung, Anda patut mencoba datang langsung ke sentra produksi dan penjualan Peci M Iming berikut ini.
Butik M Iming
Jalan Reog No. 3C Bandung
Turangga, Bandung
Telp. (022) 96058658/083874553894
Perusahaan Peci M Iming
Jalan PH. Hasan Mustapa (Jalan Suci) No. 51, Bandung
Telp. (022) 72005777
Toko Peci M Iming
Jalan Pelajar Juang 45 No. 40, Bandung
Telp. 083874553894