Entah Anda suka atau tidak, data menunjukkan bahwa audiens kini mulai suka dengan video vertikal – dan dengan demikian, ini mungkin layak dipertimbangkan dalam upaya promosi konten Anda.
Snapchat telah memimpin dengan format vertikal – platform tersebut membuat kemajuan besar terhadap konten berbasis vertikal dengan iklan video ‘3V’, dan telah mempopulerkan format vertikal, terutama di kalangan audiens muda, di mana Snapchat masih memegang pengaruh signifikan.
Itu penting untuk dicatat, karena tren penggunaan sosial media di kalangan audiens muda biasanya akan diikuti juga dengan audiens yang lebih tua.
Mengikuti kesuksesan Snapchat dan Instagram, Facebook juga membuat video vertikal menjadi prioritas yang lebih besar, dengan menciptakan tools yang cocok untuk video vertikal, sementara YouTube juga sudah membentuk platformnya agar nyaman untuk video dengan orientasi vertikal.
Tapi upaya pendekatan video vertikal yang paling jelas ada di Instagram, melalui format Instagram Stories layaknya Snapchat. Instagram Stories sekarang sudah memiliki lebih dari 300 juta pengguna setiap harinya, dan banyak pengguna tersebut kini telah terbiasa dengan video berorientasi vertikal.
Video vertikal memang bukan format presentasi terbaik (karena tetap kurang nyaman ditonton di komputer), namun video vertikal sangat populer di ranah mobile. Sebenarnya, ada berbagai cara yang dapat Anda gunakan untuk bergabung dengan tren ini, dan menggunakan format vertikal untuk melejitkan promosi bisnis Anda.
Untuk membantu hal ini, Instagram menerbitkan sejumlah tips terbaru untuk membantu para marketer dan publisher memanfaatkan video vertikal sebagai senjata yang lebih baik, serta beberapa catatan dari pembuat konten top tentang cara memanfaatkan format ini sebaik mungkin.
Berikut adalah beberapa tip utama tentang bagaimana tips membuat video vertikal yang efektif untuk Instagram.
1. “Arahkan Pandangan Audiens Anda”
Poin kunci pertama yang disorot oleh para kreator di Instagram adalah layar vertikal berarti sebuah kesempatan baru untuk mengarahkan pandangan pemirsa ke atas dan ke bawah layar, berlawanan dengan format horisontal yang cenderung lebih tradisional.
Seperti yang dijelaskan oleh ilustrator Kris Merc:
“Kebanyakan orang dilatih untuk melihat sesuatu secara horizontal, kiri ke kanan atau sebaliknya. Jadi, Anda selaku kreator punya kesempatan mengarahkan pandangan mereka dengan cara baru yang berbeda.”
Ini adalah sebuah tantangan yang menarik, dan pastinya contoh di atas yang kami berikan menggambarkan potensi dari layar vertikal. Kita selama ini terbiasa melihat sesuatu dari sisi ke sisi, kiri kanan. Akan tetapi presentasi vertikal menambahkan perspektif baru yang segar, yang dapat memberi kesempatan untuk membuat konten Anda menonjol, bila digunakan dengan baik.
2. “Animasikan Ide Anda”
Yang satu ini mungkin tidak mudah dilakukan oleh orang biasa, tapi jika Anda mau, Anda pun bisa – siapapun bisa membuat konten berupa stop motion tingkat dasar, yang bisa menarik dan memukau. Butuh waktu, pasti, tapi hasilnya bisa sangat bernilai jika Anda berhasil membuat konten Anda menonjol.
Contoh di sini – diciptakan oleh animator Monica Kim – memang sedikit lebih canggih dibandingkan yang tadi kita bahas. Namun seperti Anda lihat, animasi buatannya menunjukkan potensi bahwa animasi vertikal dapat menonjolkan sesuatu yang jauh lebih segar, dan sekali lagi, dengan menegaskan fokus yang berbeda dari atas ke bawah, Anda akan menciptakan pengalaman baru yang berlawanan dengan tampilan horisontal yang selama ini kita lihat.
Sebuah tips lain untuk melihat format vertikal adalah dengan melirik konten-konten Anda yang ada selama ini. Jika Anda pernah membuat konten tidak bergerak seperti foto produk, poster, dan lain-lain, mungkin animasi dengan pergerakan vertikal dari atas ke bawah atau sebaliknya dapat menjadi sesuatu yang wow, yang belum banyak dilakukan saat ini.
3. “Pecahkan Layar”
Yang dimaksud di sini bukan memecahkan layar secara harfiah. Yang dimaksud di sini adalah membagi layar menjadi dua video yang berbeda namun bergerak secara selaras dan berdampingan.
Inilah cara lain yang menarik untuk menarik audiens Anda dengan format vertikal yang segar.
Teknik ini mungkin bukan sesuatu yang baru -Split screen horizontal sudah pernah ada sebelumnya. Namun format vertikal bisa lebih sesuai untuk itu, dan hasilnya bisa sangat eye-catching, seperti yang ditunjukkan di sini.
Seperti catatan Instagram:
“Dengan split screen, Anda dapat menciptakan perspektif baru bagi pemirsa untuk terlibat, sambil mengarahkan perhatian mereka ke bagian terpenting video Anda.”
Anda mungkin sudah mulai menemukan ide baru, menggunakan tampilan vertikal untuk efek terbaik.
4. “Bermain dengan Tipografi dan Desain”
Dan tip akhir yang disediakan Instagram adalah ‘bermain dengan tipografi dan desain’ di video vertikal Anda.
Anda bisa menyusun tipografi atau type dengan cara yang menyenangkan dan eye-catching, atau bisa juga menggunakan layer untuk menambahkan tekstur dan kedalaman konten Anda. Video vertikal bisa memberi Anda kemungkinan tanpa batas saat membuat konten.
Contoh di atas dengan mempertimbangkan format presentasi vertikal dan cara-cara kreatif yang bisa Anda gunakan untuk memaksimalkannya. Tidak melulu menggunakan tipografi sebenarnya, namun contoh tipografi di atas, yang berhasil menggabungkan manusia dengan type, membuat video di atas menjadi mind-blowing dan memukau. Bayangkan bila produk atau konten Anda dipromosikan dengan cara seperti ini!
Anda juga bisa menyorot video dari atas, dengan perspektif yang masih jarang digunakan. Ini akan mudah dilakukan bila Anda punya drone.
Bila tidak, Anda juga masih bisa menggunakan animasi atau stop motion sederhana. Dengan menggunakan layar vertikal, Anda bisa menggunakan aliran gerakan dari atas ke bawah, atau dari bawah ke atas.
Ada banyak kemungkinan baru yang belum digunakan di format video vertikal, yang akan sangat bagus bagi audiens dalam menikmati IG Stories mereka.
Nah, demikian tadi beberapa Tips Membuat Video Vertikal yang Efektif untuk Instagram. Video seperti apa yang akan Anda buat?